Senin, 14 Mei 2012

Si Asin yang Manis di Belanda


Saat sarapan pagi, umumnya kita orang Indonesia banyak mengkonsumsi nasi tapi gak jarang juga nih sebagian dari kita ada yang mengkonsumsi roti. Tapi gak hanya roti aja, tentunya kita juga bakalan mengoles roti dengan berbagai macam selai mulai dari stroberi, coklat sampai kacang. Bahkan ngak jarang juga kita makan roti dengan menambahkan keju didalamnya. Nah, kalau kita ngomongin tentang keju, pasti kita bakalan membayangkan negara-negara di Eropa sana. Ya…bayangan kita memang gak salah karena negara yang banyak menghasilkan keju memang di Eropa. Tapi ada nih satu negara di Eropa yang memang sangat dikenal dengan kejunya yang punya aneka rasa. Dan nama negara tersebut adalah BELANDA. Pasti udah pada ngak asing dong sama negara yang satu ini??? Ya, selain terkenal dengan kincir angin dan bunga tulipnya, negara Belanda juga terkenal dengan kejunya yang kalau dalam bahasa Belanda disebut Kaas.

Jadi, ceritanya sejak dulu Belanda memang sudah dikenal sebagai negara penghasil keju. Selama berabad-abad, keju sudah menjadi komoditas yang penting di Belanda dan pembuatan kejunya sendiri sudah dimulai sejak abad ke sebelas, bahkan pada tahun 1970-an yang lalu, Belanda menjadi pemimpin di dunia dalam hal mengekspor keju. Keju buatan negeri oranye ini memang sangat khas karena kebanyakan dibuat berdasarkan resep yang sudah berumur ratusan tahun.Terus nih, kalau biasanya rasa keju itu asin, tapi keju-keju yang ada di Belanda gak cuma punya rasa asin tapi cenderung punya rasa manis. Di Belanda sendiri ada berbagai macam jenis keju yang dibuat berdasarkan resep dan cara pembuatannya. Jenis keju yang paling terkenal di Belanda adalah Gouda dan Edam. Kedua jenis keju ini memang cukup terkenal diseluruh dunia termasuk Indonesia. Gouda dan Edam memang merupakan nama dua kota penghasil keju di Belanda, tapi bukan berarti semua keju Gouda dan Edam dibuat di kedua kota tersebut. Bisa saja kedua jenis keju tersebut dibuat di luar kota Gouda dan Edam tapi meskipun dibuat di luar kota aslinya, kedua jenis keju itu tetap menggunakan teknik dan resep asli kota Gouda dan Edam.

Meskipun sama-sama bernama keju, Gouda dan Edam punya beberapa perbedaan. Misalnya: keju Gouda bentuknya pipih dan besar sedangkan keju Edam bentuknya lebih kecil dari keju Gouda dan berbentuk seperti bola, keju Edam rasanya lebih mendekati manis dan tidak seperti keju Gouda yang asin. Anyway, kita semua tau dong kalau keju itu mengandung lemak yang bisa bikin tubuh kita chubby alias gemuk J. Nah, keju di Belanda juga gak ada bedanya tapi yang bikin beda adalah kalau keju disana kita bisa ngeliat berapa banyak kandungan lemaknya. Soalnya di kemasan kejunya bakalan ada informasi tentang berapa persen lemak yang terkandung di dalam keju tersebut, contoh: 10+, 20+, 30+, 40+, 48+. Misalnya kamu menemukan tulisan: Goudse kaas 48+ itu artinya keju Gouda tersebut mengandung lebih dari 48% lemak. Jadi buat kamu yang lagi diet, udah tau kan harus milih keju dengan kandungan lemak berapa??. Well, dari sini kita bisa ngeliat ya kalau orang-orang Belanda mikirin banget detail dari produk mereka,,,wah salut deh buat kreatifitas yang mereka tunjukan dari cara pembuatan keju mereka dan juga cara pemasarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar